I.
JUDUL
PEMBAKARAN
LILIN
II.
TUJUAN
1.
Mengamati
perubahan wujud lilin sebelum dibakar
2.
Mengamati
perubahan wujud lilin saat dibakar
3.
Mengamati
perubahan wujud lilin setelah dibakar
III.
DASAR
TEORI
Perubahan pada zat yang menyebabkan
terjadinya satu atau lebih zat yang baru jenisnya dinamakan perubahan
kimia.Sesungguhnya pada kebanyakan perubahan zat terjadi perubahan fisika dan
kimia. Misalnya ,perhatikan dengan teliti perubahan yang terjadi pada sebuah
lilin yang menyala.mula-mula lilin yang padat berubah menjadi cair dan kemudian
menjadi gas.pembakaran lilin terjadi karena pembakaran gas.
Perubahan kimia juga disertai
perubahan energi.Pada lilin yang menyala terjadi perubahan sebagian energi
kimia yang ada pada lilin itu sehingga menjadi energi cahaya dan energi panas.
Dari
uraian diatas telah menjelaskan, bahw energi memegng peranan penting pada
perubahan zat. Tiap perubahan zat selalu disertai perubahan energi.Tetapi tidak
semua energi yang menyertai perubahan zat dapat diamati langsung dengan indera
kita. Karena itu, kita memerlukn berbagai alat untuk mengamatinya
IV.
ALAT
dan BAHAN
A.
Alat
NO
|
ALAT
|
JUMLAH
|
1
|
Piring kecil
|
2
|
2
|
Tabung reaksi
|
2
|
3
|
timbangan
|
1
|
4
|
Rangkaian statif dan klaf
sederhana
|
1
|
5
|
cutter
|
1
|
B.
Bahan
NO.
|
BAHAN
|
JUMLAH
|
1
|
Lilin putih
|
1
|
2
|
Lilin merah
|
1
|
V.
CARA
KERJA
1.
Menyiapkan
bahan-bahan yang akan di gunakan seperti lilin, piring, cutter, tabung reaksi,
timbangan, dan Statif dan Kleif sederhana
2.
Membuat
rangkaian Statif dan Kleif sederhana
3.
Lilin
dibakar diatas piring dan Lilin di amati sebelum di bakar,saat dibakar dan
sesudah dibakar
4.
Lilin
digerus sebelum dimasukkan ke dalam tabung reaksi,untuk membuktikan warna lilin
saat meleleh
5.
Lilin
di bakar di dalam tabung reaksi dan di amati perubahan yang terjadi pada lilin
VI Hasil pengamatan
Fase
|
Kualitas /indera
|
Kuantitatif/alat ukur
|
Sebelum dibakar
|
-Lilin 1 warna putih kualitas indera mata.
-Bentuk silinder padat (KI: Mata)
-Tidak berbau (KI: hidung).
-Panjang 19.5 cm , diameter 2.2 cm, --panjang sumbu 4.5 cm
-Berat lilin 80 gram
-Panjang sumbu lilin 4,5 cm
|
-Penggaris
-Neraca Timbang
|
Sebelum dibakar warna gerusan
lilin 2 sama dengan warna lilin
batang (KI: mata)
|
|
|
|
||
Saat dibakar
|
•
sumbu lilin terbakar (KI: Mata)
•
Panjang lilin 15 cm
•
Ada lelehan lilin = lilin cair ( KI: mata)
•
Batang lilin terasa hangat (KI: kulit)
•
Tercium aroma khas lilin (KI: Hidung)
|
-Penggaris
|
Saat dibakar warna lilin putih warnanya bening
dan llin merah warna cair lebih merah terang. (KI:
mata)
|
|
|
Setelah Di bakar
|
-Lilin saat api mati menimbulkan asap (KI :
mata)
-setelah didakar dan lelehan lilin yang terbakar (KI : mata)
-Massa 220 gram
-Bentuk lelehan tidak beraturan (Ki :
mata)
|
Neraca Timbang
|
VII PEMBAHASAN
·
Sebelum
dibakar bentuknya silinder → setelah dibakar bentuknya berubah menjadi tak
beraturan sampai akhir pembakaran.
·
Sebelum
dibakar ukuran lilin dapat ditentukan atau dihitung → setelah dibakar ukurannya
tidak dapat ditentukan atau dihitung lagi karena pada saat dibakar terjadi
perubahan wujud zat .
·
Pada
saat dibakar sumbu awal bisa diukur dan setelah dibakar sumbunya habis.
·
Pada
saat dibakar terjadi perubahan wujud pada lilin dari padatan menjadi cair.
·
Setelah
dibakar terjadi perubahan wujud kembali pada lilin yaitu menjadi padatan lagi.
·
Pada
saat dibakar adanya nyala api karena terjadinya perubahan energi menjadi energi
panas dan energi cahaya.
·
Setelah
dibakar ada terdapat asap karena terjadi reaksi antara bahan bakar lilin dengan
oksigen di udara yang menghasilkan gas.
KESIMPULAN
1.
Pada
lilin sebelum dibakar yang dapat diamati adalah sifat fisikanya yaitu, warna
lilin, bentuk lilin, bau lilin, panjang lilin, diameter lilin, panjang sumbu
lilin, serta berat lilin.
2.
Pada
lilin saat dibakar terjadi perubahan wujud pada lilin (perubahan fisik) yaitu,
dari bentuk padat meleleh menjadi cair, kemudian terjadi perubahan kimia juga
yaitu, adanya nyala api, karena perubahan kimia selalu disertai perubahan
energi. Pada lilin yang menyala terjadi perubahan sebagian energi kimia yang
ada pada lilin itu menjadi energi cahaya dan energi panas.
3.
Pada
lilin setelah dibakar juga terjadi perubahan fisik dan perubahan kimia yaitu,
perubahan fisik dapat diamati ketika lilin yang mencair pada saat dibakar
kembali menjadi padat, tetapi tidak berbentuk seperti semula, bentuknya setelah
dibakar menjadi tidak beraturan karena terjadi perubahan bentuk atau wjud akibat perubahan suhu zat.
Perubahan kimia dapat diamati pada saat api padam dan dapat terlihat adanya
asap, asap terjadi karena pada pembakaran lilin terjadi reaksi antara bahan
bakar lilin dengan oksigen yang menghasilkan gas. Pembakaran lilin terjadi
karena pembakaran gas itu, sehingga terbentuk adanya asap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar